SEKRETARIS GEPAK, AJAK PEMUDA WASPADAI BAHAYA KEBANGKITAN LATEN KOMUNIS

SEKRETARIS GEPAK, AJAK PEMUDA WASPADAI BAHAYA KEBANGKITAN LATEN KOMUNIS
MENGAJAK: Wahyue Sekretaris DPC Gepak Kobar, Pemuda Waspadai Bahaya Laten Komunis

SEKRETARIS GEPAK, AJAK PEMUDA WASPADAI BAHAYA KEBANGKITAN LATEN KOMUNIS

Kabaritah.com, Kotawaringin Barat - Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) DPC Kotawaringin Barat (Kobar) mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama pemuda di daerahnya agar dapat mewaspadai bahaya kebangkitan atau Laten Komunis, sebagaimana gerakan - gerakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia atau PKI dimasa lalu.

"Kita tidak mau lembaran 'hitam' masa (PKI) lalu itu bangkit kembali merongrong NKRI," kata Wahyue Bahalap yang juga Sekretaris DPC Gepak, Kabupaten Kotawaringin Barat ini.

Dia sengaja menyampaikan kepada awak media usai memantau kondisi warga yang terdampak banjir sekaligus memberikan bantuan di wilayah Tatas Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Pada Kamis (22/9/22) Pagi.

"Meski PKI sudah tiada, namun, masyarakat khususnya di Kobar yang dikenal dengan beradat istiadat dan berbudaya harus tetap waspada apabila ada gerakan komunis itu bisa mengancam integritas dan menghancurkan anak bangsa Indonesia," jelas
Wahyue kepada wartawan.

Menurut Wahyue paham komunis  sangat sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila, dimana kata keduanya komunisme itu tidak mengenal Tuhan.

"Oleh karenanya agar rasa ideologi pancasila itu semakin tertanam semangat seperti memeringati Hari Kesaktian Pancasila yang setiap tahunnya itu dapat lebih digalakan lagi dengan melibatkan para pelajar, pemuda dan mahasiswa hingga Ormas," jelas Wahyue.

Terkait diputarnya film G 30 S PKI, setiap akhir September Gepak juga sangat setuju namun tidak
setuju apabila film itu diperbaharui sebagaimana wacana mencuat saat ini.

"Dengan pemutaran G 30 S PKI kembali mengingatkan kita semua bangsa indonesia akan kekejaman gerakan PKI yang ingin merubah dasar negara  Indonesia Pancasila ke komunis. Pancasila sudah harga mati," pungkasnya.(*)

Editor: Kurniawan