Sungai Hijau Diduga Sengaja Dialirkan Limbah Oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia

Sungai Hijau Diduga Sengaja Dialirkan Limbah Oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia
Foto : Lokasi PT. Japfa Comfeed Indonesia Unit Pangkalan Banteng
Sungai Hijau Diduga Sengaja Dialirkan Limbah Oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia

Sungai Hijau Diduga Sengaja Dialirkan Limbah Oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia

Kabaritah.com, Pangkalan Banteng - PT. Japfa Comfeed Indonesia Unit Pangkalan Banteng yang berlokasi di Desa Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diduga telah sengaja membuang limbah sisa produksi frozen foodnya ke aliran Sungai Hijau.

Berdasarkan hasil investigasi tim media Kabaritah ke lokasi yang didampingi oleh warga desa setempat, pada Minggu, (15/09/2024) PT. Japfa Comfeed Indonesia di Desa Sungai Hijau, mendapati adanya tiga gorong-gorong aliran pembuangan limbah dari PT. Jafpa Comfeed Indonesia yang airnya terlihat berwarna kecoklatan pekat dengan bau busuk yang sangat menyengat.

Sementara itu salah satu warga Desa Sungai Hijau yang bernama Mansuetus Mansu mengatakan bahwa saluran pembuangan limbah PT. Jafpa Comfeed Indonesia tersebut dialirkan melalui parit menuju ke Sungai Hijau yang mana sungai tersebut banyak digunakan aktifitas masyarakat di daerah tersebut.

"Aliran parit ini dibuat dengan anggaran sekitar 400 jutaan dan dialirkan ke Sungai Hijau, kami telah menyampaikan ke pihak Perusahaan terkait hal tersebut dan dijanjikan akan dilakukan penutupan parit, akan tetapi sampai saat ini belum terealisasi," ucap Mansu.

Saat akan dikonfirmasi kepada pihak PT. Japfa, petugas keamanan PT. Japfa Comfeed Indonesia yang mengaku bernama Adi, tidak mengijinkan media untuk melihat penampungan limbahnya serta harus adanya surat permohonan dari media untuk mengadakan investigasi.

"Pimpinan sedang cuti tidak ada di tempat dan untuk masuk diharuskan membawa surat permohonan dari media yang akan kami sampaikan ke pimpinan," ujarnya. 

Karena tim media tidak diperbolehkan untuk melihat secara langsung penampungan limbah milik PT. Japfa Comfeed Indonesia, kemudian salah satu warga kembali ke parit pembuangan limbah dan mengambil sampel air dan meminta kepada awak media untuk membantu mereka membawa sampel tersebut ke Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk diperiksa. Why(*)